Diawali dari semangat untuk dapat mengikuti Perak, kami memulai project ini. Project yang dimulai dari rumah karena Perubahan itu harus dimulai dari "rumah", karena dari sanalah peradaban itu dimulai.
kegiatan Syahmi dan teman teman di SAL
Diawali dengan pemanasan di luar kelas, dilanjutkan dg berdo'a, mengabsen teman, hafalan doa keluar kamar mandi, hafalan hadist keutamaan senyum...
Dilanjutkan dengan kegiatan membuat display kelas kotak sampah, mengecat kotak sampah dari kardus
(aspek motorik, seni, sosial)
Diawali dengan pemanasan di luar kelas, dilanjutkan dg berdo'a, mengabsen teman, hafalan doa keluar kamar mandi, hafalan hadist keutamaan senyum...
Dilanjutkan dengan kegiatan membuat display kelas kotak sampah, mengecat kotak sampah dari kardus
(aspek motorik, seni, sosial)
kegiatan Syahmi di Sekolah Senin, 13 maret 2017
Berkeliling di sekitar sekolah untuk mengenal lingkungan yang bersih dan kotor (aspek psikomotorik, sosial)..
Dilanjutkan mengerjakan worksheet membedakan lingkungan yang bersih dan kotor (psikomotorik, kognitif), dari kegiatan ini diharapkan Ananda terbiasa membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan di lingkungan sekitar.. Kegiatan ditutup dengan tahfidz bagi yang mengikuti..
Berkeliling di sekitar sekolah untuk mengenal lingkungan yang bersih dan kotor (aspek psikomotorik, sosial)..
Dilanjutkan mengerjakan worksheet membedakan lingkungan yang bersih dan kotor (psikomotorik, kognitif), dari kegiatan ini diharapkan Ananda terbiasa membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan di lingkungan sekitar.. Kegiatan ditutup dengan tahfidz bagi yang mengikuti..
Review Materi Melatih Kemandirian Anak
Alhamdulillah sudamua ilmu yang masuk ke review materi dan hasil praktek para peserta kelas Bunda Saayang IIP. Namun bukan berarti selesai untuk mempraktekan semua ilmu yang sudah didapat tetap lanjut agar konsisten.
Berikut Review yang disampaikan bu Septi dan Tim fasilitator
Sekali lagi KONSISTENSI masih diperlukan di tahap bunda sayang ini, karena Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus menerus melakukan sesuatu sampai tercapai tujuan akhir.
Menyiapkan perlengkapan sekolah juga termasuk pada menyimpan barang barang nya kembali ke tempatnya.
Membiasakan merapihkan mainan sendiri setiap selesai bermain. Dan tidak mengambil mainan yang baru sebelum mainan yang lain dibereskan.
Rutinitas pagi sering kali heboh, apalagi sambil melatih kemandirian syahmi. Ketika jam sudah melewati batas seharusnya berangkat dan syahmi masih bersantai.
Masih tentang toilet training Syafiqa. Kelihaian seorang ibu untuk bisa Melihat tanda tanda "panggilan alam" anak yang sedang toilet training.
Saat siang hari bila di rumah ,syafiqa sudah tidak pakai diapers. Tapi tantangan nya adalah saat bepergian, sepertinya masih merasa belum aman. Jadi terpaksa deh kita pakaikan diapers.
Umi... Syahmi mau ngepell ya. Baru mau ikut tiduran nemenin syafiqa, bangun dulu deh daripada tambah rame dan akhirnya syafiqa bisa ikutan bangun.
Mengenalkan kata( gosok gigi, pasta gigi, sabun) Aspek bahasa menambah perbendaharaan kosa kata, di lanjutkan dengan bermain games menyusun huruf menjadi kata( sikat gigi, pasta gigi, sabun),
Membersamai syafiqa ( 2 thn ) toilet training sebenarnya ada perasaan bersalah. Karena sesuatu hal ( faktorr umi nya hiks, maafkan nak) jadi agak terlambat bila dibandingkan mamas nya di usia yang sama.
Dari kemarin Syafiqa batuk pilek lumayan rewel, ditambah cuaca dingin dan hujan.... huaaa tantangan banget untuk Toilet training nya. Setelah bocor 3 kali dan si Umi juga agak kurang fit akhirnya pakai diapers.
Tapi meskipun pakai diapers, untuk Pup nya Syafiqa sudah bisa kasih tau uminya. Dengan memasang wajah mulas dan tangan memegang celana... "umi....e** e** e**
Pinterr...hehe.
🍶🍫🍮Cemilan Rabu #2🍮🍫🍶
Materi 2 : Melatih Kemandirian Anak
Kemandirian Anak dan Adversity Quotient
Berbagai rutinitas harian anak, seringkali menantang dan menghadapkan kita pada pilihan apakah akan 'membantunya' atau 'melatihnya melakukan sendiri'. Sebut saja, misalnya: makan, memakai sepatu, mandi, membereskan mainan, dan lain-lain.
Dengan alasan 'sudah terlambat', seringkali kita pada akhirnya 'membantu' menyuapi si tiga tahun. Tak jarang juga, kita bantu pasangkan sepatu si dua tahun, hanya karena tak sabar melihatnya berproses memakai sepatunya. Lalu bagaimana dengan si 10 tahun yang akan berangkat sekolah? Dengan alasan yg kurang lebih sama, kita sibuk menyiapkan seragam dan berbagai kebutuhan sekolahnya.