Jurnal Pertama Kelas Kupu-Kupu

by - 05.01


Memasuki tahap kupu-kupu, melegakan dan penasaran menanti apa misi berikutnya. Benar saja, ada hal baru yang sudah menanti untuk kami peserta kelas kupu-kupu di Bunda Cekatan Ibu Profesional.

Kami diminta untuk mengambil peran sebagai mentor dan mentee. Sebagai mentor untuk berbagi hal yang dikuasai atau sudah dilakukan. Menjadi mentor rasanya masih maju mundur , sambil mencari apa yang bisa dibagi.  Menurut Ibu Septi, tidak harus menjadi ahli terlebih dahulu tetapi memang hal ini melatih kita untuk percaya diri menyampaikan apa yang sudah kita ketahui. Tentunya juga melatih diri untuk siap berbagi, siap menjadi mentor.

Saya memilih tema homeschooling untuk berbagi, karena saya sedang fokus belajar dan mengaplikasikan ilmu tentang Homrschooling yang sudah didapat. Saya menikmati peran ini dan melihat anak-anak juga yang tetap tampak bergembira ditengah-tengah situasi pandemik seperti saat ini. Saya mengangkat tema bagaimana mendampingi anak-anak ala homeschooling dengan menyenangkan. Karena memang saat ini , semua "terpaksa" untuk Homeschooling. Semoga bisa saling bertukar pikiran dan membantu para ibu yang lain nya untuk selalu tenang menghadapi semua.

Saya mendapat 3 mentee, awalnya ada 5 orang tetapi dua orang mengundurkan diri karena ternyata mereka mrmilih lebih dari satu mentor. Alhamdulillah, sepertinya memang saya lebih fokus dengan jumlah mentee yang tidak terlalu banyak.



Setiap pekan nya, kami akan dipandu langkah-langkah dalam program mentorship. Pekan pertama adalah untuk perkenalan, saling menyapa dan mrmperkenalkan diri atau bisa juga menentukan jadwal untuk mengobrol. Saat mencari mente, alhamdulillah setelah mengisi form mrnjadi mrntor... Langsung bertemu dengan partner mentee.

Saat mencari mentor, menjadi tantangan tetsendiri karena beberapa mentor juga membatasi mentee nya. Akhirnya saya tertolak 3 orang mentor😂. Alhamdulillah, akhirnya dipencarian keempat mendapat mentor dengan tema belajar dengan travelling. Menarik kan, sesuai juga dengan kebutuhan anak-anak homeschooling.

You May Also Like

0 komentar

INSTAGRAM