Jurnal Fasilitator materi 9

by - 06.58

Materi 9 tentang melatih kreatifitas sangat menarik buat saya. Dengan metode penyampain yang lebih interaktif membuat materi kali ini lebih seru dan sangat hidup. Saat menerima materi begitu antusias dan begitupun saat menyampaikan materi di kelas ada nuansa yang berbeda. Saya mendampingi partner fasil yaitu mbak wiwin. Sukaa sekali teman teman juga antusias. Pencapaian kuantitas pemgumpulan tugas juga meningkat.

Tantangan kami karena kelas nya tidak terlalu besar, sekitar 20an orang. Jadi persentase yang aktif ikut berdiskusi saat materi tidak terlalu banyak. Tapi menurut saya sudah cukup lancar dan teman teman merespon dengan sangat baik.

Itu untuk kondisi kelas. Sebenarnya saya cukup malu untuk menyampaikan saya gagal di tantangan ini. Padahal diawal semangat saya begitu menggebu memasuki cawu ketiga ini. Apalagi bu Septi dan teman teman fasil lainnya sangat memotifasi dan menginspirasi. Berhenti ditantangan hari keempat ketika takdir Allah meminta kami fokus merawat ibu mertua yang koma dirumah sakit. Anak anak terpaksa saya titipkan dirumah ibu saya, malam saya pulang tidak ikut menginap. Karena kondisi sedang hamil muda juga sepertinya saya sangat sensitif melihat ibu mertua yang begitu menderita dengan sakitnya. Saya sangat sedih melihat beliau yang lembut dan baik hati di beri ujian seperti itu sampai akhirnya beliau meninggal.

Selesai ibu dimakamkan, suami harus berangakat ke bogor karena ada diklat yang tidak bisa untuk ijin. Jadilah saya ditinggal sekitar 2 minggu dengan suasana hati yang cukup kacau. Sedih juga melihat suami yang harus langsung pergi dengan suasana berduka, tapi alhamdulillah saudara saudara nya memahami dan mensuport suami.

Setelah itu badan saya drop...dilanjutkan anak anak juga sakit. Syahmi seminggu ijin tidak sskolah. Suami pulang dari bogor juga sakit dan saya pun belum fit.  Huaa panjang ya alasan pribadi saya tapi jujur saja saya tidak bisa fokus membersamai anak anak saat itu. Bingung mau menulis apa tapi menyadari ini ujian kami. Harus sabar dan ikhlas. Mencoba menerima dan mulai perlahan lahan menyelesaikan amanah amanah yang banyak tertunda.

You May Also Like

0 komentar

INSTAGRAM