Deschooling

by - 23.48


Awal tahun ini Syahmi mulai menjalani Homeschooling. Memasuki dunia baru tentang cara belajar yang berbeda . Sebenarnya tidak terlalu baru Juga sih hehe , karena kami selama ini juga menerapkan Home Education. Tapi tetap saja memerlukan adaptasi dan penyesuaian. Tidak hanya untuk Syahmi tetapi juga kami orangtuanya.

Perlakuan Syahmi dan adiknya Syafiqa sedikit berbeda. Kalau Syafiqa benar-benar full Homeschooling, jadi memang belum pernah merasakan dunia Sekolah. Untuk Syahmi sekarang sudah duduk dikelas 2 Sd, jadi sudah merasakan persekolahan sekitar 3,5 tahun.

Jadi saat ini adalah masa - masa nya Syahmi untuk Deschooling.

Apa itu Deschooling ?

Deschooling adalah periode penyesuaian yang dialami anak ketika meninggalkan Sekolah dan memulai Homeschooling. 


Dari yang tadinya bersekolah formal kemudian memutuskan untuk sekolah dirumah. Yang biasanya belajar terstruktur dan banyak teman - temannya, sekarang  suasana nya berbeda. 

Jadi disinilah dibutuhkan masa transisi , sebelum memulai proses Homeschooling. Orang tua tidak perlu terburu - buru memulai, perlahan dan rileks saja.

Sebenarnya Deschooling bukan hanya untuk anak - anak yang Bersekolah kemudian Homeschooling. Seseorang yang sudah lulus kemudian akan memasuki dunia kerja biasanya juga membutuhkan deschooling. Belajar di dunia kerja tentu saja akan berbeda.

Apakah Deschooling ada batasan waktu ?

Menurut para pakar Homeschooling, masa transisi ini dilakukan sampai menemukan pola belajar yang pass dan sesuai, karena setiap keluarga mempuyai proses belajar yang berbeda-beda maka pastinya tidak akan sama.

Bisa juga secara kuantitatif dapat dihitung dengan kesetaraan masa sekolah setahun =  satu bulan deschooling. Jadi kalau Syahmi Sekolah 3,5 tahun maka dibutuhkan waktu untuk deschooling sekitar 3,5 bulan.

Yang dilakukan saat Deschooling

Inilah saatnya memaknai merdeka dalam belajar. Merdeka belajar bukan berarti  belajar bebas-sebebas nya, tetapi indipendent. Belajar dengan cara kita sendiri. Memaknai kembali apa sebenarnya tujuan dari Belajar.

Banyak hal yang bisa dilakukan saat deschooling,  kami memulai dengan apa yang anak - anak sukai terlebih dahulu. Kami perbanyak ngobrol dan bermain bersama.

Membangun good habit. Salah satu contoh, meskipun tidak sekolah ataupun keluar rumah.  Tetap  dibiasakan mandi pagi , bangun seperti biasa nya.  Memulai morning routine yang membahagiakan.

 Tugas Ortang tua adalah mengamati, kalau di HE ( home education) ada metode emisol (empati,  imajinasi, solusi) . Ini saya bahas di lain kesempatan saja karena nanti akan panjang 😃.

Sejauh ini, proses deschooling Syahmi berjalan lancar. Mungkin karena Syahmi dari Sekolah Alam yang memang mempunyai gaya belajar yang santai dan tidak terlalu kaku. Justru kami orang tuanya yang perlu adaptasi lebih 😆. Rasanya baterai anak nggk ada habisnya, sedangkan si emak sang fasilitator memasuki jam siang sudah kelelahan.

Dan memang betul... Tak hanya anak-anak, kami orang tuanya justru memang yang harus banyak belajar dan mempersiapkan diri. Semoga dimudahkan dan diberi kelancaran.  Tidak hanya bermodal semangat, tetapi juga ilmu dan Hubungan baik dengan Allah Sang Pemilik Ilmu .

You May Also Like

5 komentar

  1. Saya penasaran seperti apa sih kurikulum yang diberikan di Sekolah Alam...denger2 sih better daripada yang konvensional.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau Kurikulum nya menyesuaikan kok dengan pemerintah. Tapi metodenya yg berbeda. Sejauh ini sebenernya cocok banget dengn sekolah alam. Belajar nya bukan hanya karena cari nilai. Jadi kalau yg tipe akademik banget ya kurang cocok di sekolah alam

      Hapus
    2. Berhubung saya nggak berniat mengarahkan anak ke dunia akademis, sepertinya metode sekolah alam ini lebih sesuai...apalagi anak saya emang anak kinestetik aktif.

      Bisa stres dia kalau disuruh duduk manis selama berjam2.

      Moga2 dimampukan bayar SPP-nya, karena dari yang saya dengar, nguras kocek cukup dalam ya 😅

      Hapus
  2. Nah saya malah penasaran, homescholling itu kurikulumnya seperti apa? Sama atau beda dengan sekolah biasa? Btw, apa alasan mbak homeschooling-in anak?

    BalasHapus
  3. Beda mbak. Kalau HS lebih bebas, mau belajar apa dulu...mau menguatkan yg mana dulu sesuai anak. Kurikulum personality...
    Alasannya ya karena yg lebih cocok dengan value keluarga kami mbak hehe. Ada jawaban panjang dan pendek. Ini yg pendek aja...kapn kapan ditulis tersendiri😅

    BalasHapus

INSTAGRAM