Metakognisi

by - 01.01


Pada kelas Bunda Cekatan di Institut Ibu Profesional, kami mendapat materi tentang Metakognisi. Disampaikan oleh mas Pandu, yang tak lain adalah menantu dari Bu Septi Peni Wulandani.

Saya terus terang baru mendengar istilah metakognisi. Setelah dijelaskan, sebenarnya tidak terlalu asing juga dengan penjelasannya. Bisa juga disebut dengan Pembelajaran Mandiri. Saya merangkum nya sesuai dengan pemahaman yang saya terima.

METAKOGNISI

Adalah sebuah cabang ilmu tentang bagaimana belajar dengan cara yang lebih baik. Belajar bagaimana caranya belajar. Bisa juga diartikan suatu cara agar mampu menangkap dan mengatur informasi, sehingga lebih aware tentang bagaimana caranya belajar.

Metakognisi menjadi bagian dari adab, karena dengan metakognisi, kita bisa belajar dengan lebih baik. Membuat cara kita belajar menjadi lebih efektif.

Di zaman ini menjadi pembelajar mandiri  sangatlah penting. Segala informasi mengalir deras dari berbagai arah. Kita perlu mengambil sikap untuk menjadi pembelajar mandiri. Kita hidup dalam dunia yang penuh tantangan, menjadi pembelajar mandiri insyaAllah akan menjawab berbagai tantangan tersebut.

KUNCI MENJADI PEMBELAJAR MANDIRI

1. Mengambil Inisiatif
Ini merupakan kunci yang utama, bagaimana kita bisa memulai dengan inisiatif sendiri. Tidak perlu menunggu guru ataupun orang lain.

2. Baik dengan atau tanpa  bantuan orang lain.
Pembelajar mandiri bisa memulainya dengan bantuan oramg lain. Tetapi tidak menutup kemungkinan belajar otodidak.

3. Mendiagnosa kebutuhan Belajar
Kita harus mengetahui, keterampilan dan ilmu apa yang kita butuhkan. Akan ada bnyak yang kita inginkan, maka diperlukan untuk mendiagnosa mana keterampilan dan ilmu yang benar - benar penting dan sesuai dengan yang kita butuhkan.

4. Formulasi tujuan belajar
Setelah mengetahui apa yang kita butuhkan, dilanjutkan dengan memformulasikan tujuan belajar tersebut yang sesuai dengan kita. Bahasa sekaramg yang gue banget gitu...

5. Mengidentifikasi kebutuhan belajar
Identifikasi kebutuhan kebutuhan kita dalam belajar. Mana yang perlu didahulukan atau kebutuhan yang sebagai penunjang.

6. Memilih sumber data dan mengimplementasikan strategi belajar.
Strategi belajar menjadi penentu seberapa efektif kita belajar. Mengimplementasikan strategi belajar yang sudah kita buat.

7. Evaluasi hasil belajar
Untuk melihat bagaimana proses kita dalam belajar. Tidak selalu tentang hasil, karena tidak ada yang namanya gagal dalam belajar. Yang ada adalah belajar yang belum selesai atau tuntas.

Dari ketujuh kunci diatas, metakognisi lebih fokus kepada mendiagnosa kebutuhan belajar dan evaluasi belajar.

Kita dapat membuat peta belajar dari hal - hal yang kita pelajari. Ini membantu kita mengingat kembali yang sudah kita pelajari.

Tekhnik dalam metakognisi adalah recall, yaitu mengingat kembali informasi yang sebelumnya.
Maka sebisa mungkin kita selalu mencatat hal - hal yang kita pelajari.

Seperti materi tentang metakognisi ini, sangat menarik maka saya sangat perlu menuliskannya kembali disini. Selain utuk berbagi, juga memudahkan untuk saya nanti mempelajari nya kembali.


You May Also Like

0 komentar

INSTAGRAM